"Ketika Aku menciptakan seorang wanita, ia diharuskan untuk
menjadi seorang yang istimewa. Aku membuat bahunya cukup kuat untuk menopang dunia; namun, harus cukup lembut untuk memberikan kenyamanan."
"Aku memberikannya kekuatan dari dalam untuk mampu melahirkan anak dan menerima penolakan yang seringkali datang dari anak-anaknya."
"Aku memberinya kekerasan untuk membuatnya tetap tegar
ketika orang-orang lain menyerah, dan mengasuh keluarganya dengan penderitaan dan kelelahan tanpa mengeluh."
"Aku memberinya kepekaan untuk mencintai anak-anaknya dalam
setiap keadaan, bahkan ketika anaknya bersikap sangat menyakiti
hatinya."
"Aku memberinya kekuatan untuk mendukung suaminya dalam kegagalannya dan melengkapi dengan tulang rusuk suaminya untuk melindungi hatinya."
"Aku memberinya kebijaksanaan untuk mengetahui bahwa seorang suami yang baik takkan pernah menyakiti isterinya, tetapi kadang menguji kekuatannya dan ketetapan hatinya untuk berada disisi suaminya tanpa ragu."
"Dan akhirnya, Aku memberinya air mata untuk dititiskan. Ini
adalah khusus miliknya untuk digunakan bilapun ia perlukan."
"Kecantikan seorang wanita bukanlah dari pakaian yang dikenakannya,susuk yang ia tampilkan, atau bagaimana ia menyisir rambutnya.Kecantikan seorang wanita harus dilihat dari matanya, kerana itulah pintu hatinya, tempat dimana cinta itu ada."
Buku terbesar mengenai alam terbentang luas di hadapan mata kita... dan ia tertulis dalam bahasa matematik - Galileo
Wednesday, June 16, 2010
Monday, June 14, 2010
Pejuang Keadilan
Kami sadari jalan ini
kan penuh onak dan duri
aral menghalang dan kezaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan
Dengan tekad dihati
Jasad ini, darah ini
Sepenuh redho ilahi
Kami adalah panah2 terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tujuh sasaran .... siapa pun pemanahnya
Kami adalah pedang2 terhunus
Yang siap terayun menebas busur
Tiada peduli siapa pun pemegangnya
Asalkan ikhlas dihati kuhanya redho illahi
Kami adalah tombak2 berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujan
Menembus dada lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir2 peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak lelubang kezaliman
Asalkan ikhlas dihati Kujumpa wajah Illahi Rabbi
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak Kesabaran yang tak pernah padam
Tuk harungi dakwah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas dihati Menuju jannah illahi Rabbi
kan penuh onak dan duri
aral menghalang dan kezaliman yang akan kami hadapi
Kami relakan jua serahkan
Dengan tekad dihati
Jasad ini, darah ini
Sepenuh redho ilahi
Kami adalah panah2 terbujur
Yang siap dilepaskan dari busur
Tujuh sasaran .... siapa pun pemanahnya
Kami adalah pedang2 terhunus
Yang siap terayun menebas busur
Tiada peduli siapa pun pemegangnya
Asalkan ikhlas dihati kuhanya redho illahi
Kami adalah tombak2 berjajar
Yang siap dilontarkan dan menghujan
Menembus dada lantakkan keangkuhan
Kami adalah butir2 peluru
Yang siap ditembakkan dan melaju
Dan mengoyak lelubang kezaliman
Asalkan ikhlas dihati Kujumpa wajah Illahi Rabbi
Kami adalah mata pena yang tajam
Yang siap menuliskan kebenaran
Tanpa ragu ungkapkan keadilan
Kami pisau belati yang selalu tajam
Bak Kesabaran yang tak pernah padam
Tuk harungi dakwah ini jalan panjang
Asalkan ikhlas dihati Menuju jannah illahi Rabbi
Subscribe to:
Posts (Atom)